SEL SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN MAKHLUK HIDUP DAN PENJELASAN PENGANTAR BIOPSIKOLOGI

NAMA    : HANITA AZHARI
KELAS  : 1PA13
NPM      : 14514769


1.  PENGERTIAN SEL
Sel berasal dari kata Cella yang berarti ruangan berukuran kecil maka sel merupakan unit (kesatuan, zahrah) terkecil dari makhluk hidup yang dapat Melaksanakan kehidupan. Unit berarti bagian terkecil dari sesuatu yang dapat berdiri sendiri. Seperti halnya keluarga merupakan unit sosial yang paling kecil dalam kelompok hidup di masyarakat. Keluarga-keluarga akan membentuk desa. Begitu pula sel. Jutaan sel yang berukuran kecil menyusun tubuh makhluk hidup.

Ada pula pengertian sel menurut para ahli:

a.    T. Schwann dan M. Schleiden (1839)
Sel merupakan unit dasar kehidupan dan semua tumbuhan dan hewan dibangun diatas sel-sel.

b.    Robert Brown (1831)
Menemukan adanya inti didalam sel sehingga dapat disimpulkan bahwa inti itu adalah komponen dasar yang selalu ada didalam sel.

c.    H.J Dutrochet (1824)
Sel merupakan suatu bentuk gembungan yang sangat kecil.

d.     J. Purkinye (1840) dan Hugo Von Mohl (1846)
Mengenalkan istilah protoplasma yaitu cairan yang mengisi ruang-ruang yang disebut sel.

e.     R. Virchow (1859)
Sel berasal dari sel yang telah ada sebelumnya (omnis cellula ex cellule) dan jika terjadi pembelahan sel akan menjadi bahan genetis / pewarisan sifat ke generasi berikutnya.


2.  UKURAN DAN BENTUK SEL
 Sel mempunyai ukuran dan bentuk yang bervariasi. Umumnya ukuran sel adalah mikroskopis. Sebagai contoh pada ovum manusia mempunyai diameter 100 mikro, erytrosit 10 mikro, bakteri 1 mikro, dan virus 0,1 mikrodan sel-sel lain berkisar 0,4 mikrosampai 10 mikro. Telur ayam atau telur burung adalah sebuah sel di mana yang disebut sel adalah vitellusnya. Jika diperhatikan ini adalah ukuran sel yang sangat besar, itulah sebabnya, ukuran rata-rata dari sel sangat sukar ditentukan. Sesuai dengan fungsinya maka bentuk sel itu menunjukkan variasi yang bermacam-macam. Pada umumnya bentuk sel pada tumbuhan adalah segi empat memanjang atau segi enam, misalnya sel-sel epidermis, sel-sel parenkim. Di samping itu pada bagian kayu sel-selnya berbentuk serabut (sklerenkim) dan bulat (kolenkim).


3.  SEJARAH SEL
Penemuan dan kajian awal tentang sel memperoleh kemajuan sejalan dengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada awal ke-17 sehingga mikroskop sejak awal tidak dapat dipisahkan dengan sejarah awal penemuan sel, yang dijelaskan sebagai berikut: 

1. Galileo Galilei (Awal Abad Ke-17)
Dengan alat dua lensa menggambarkan struktur tipis dari mata serangga. Galilei sebenarnya bukan seorang biologiawan pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop. 

2.  Robert Hooke (1635- 1703)
Menulis buku “mikrographia” dan menyebutkan adanya sel / pori ketika melihat irisan gabus dari batang Quercus suber dibawah mikroskop buatannya yang disebut “mikroskop sederhana karena lensanya masih satu serta daya perbesarannya hanya 30x. Hooke menyebut bagian-bagian tumbuh-tumbuhan itu “Sel” karena tampak berupa kompartemen atau ruang-ruang kecil dengan nama latin Cellulae yang artinya ruangan kecil atau “Cella” lobang kecil yang berisi cairan kental.

3.Antonie Van Leeuwenhoek (1632-1723)
Ia juga membuat mikroskop sederhana berlensa tunggal dan digunakan untuk melihat mikroba (jasad renik) dalam air rendaman jerami, serta bagian yang mungkin terkandung dalam tubuh makhluk hidup. Ia menemukan organismeyang bergerak-gerak didalam air yang kemudian disebut bakteri. Sehingga ia dijuluki bapak Mikrobiologi selain itu juga dijuluki bapak Andrologi (ilmu kelamin pria) karena dialah yang pertama kali menemukan spermatozoa dalam mani manusia.


4.  TEORI TEORI TENTANG SEL

A.   Sel merupakan kesatuan/unit structural makhluk hidup.
Teori ini dikemukakan oleh Matias Jacob Schleiden (1804-1881) dan Thedor Schwann (1810-1882). Tahun 1889, Schleiden ahli botani berkebangsaan Jerman mengadakan pegamatan mikroskopis terhadap sel tumbuhan. Pada waktu bersamaan Schwann melakukan pengamatan yang sama terhadap sel hewan. Dari hasil pengamatannya mereka menarik kesimpulan sebagai berikut:
– Tiap makhuk hidup terdiri dari sel
– Sel merupakan unti structural terkecil dari makhluk hidup
Organisme bersel tunggal terdiri dari sebuah sel, organisme lain yang tersusun lebih dari satu sel disebut organisme bersel banyak. 

B.   Sel sebagai unit fungsional makhluk hidup
Max Schultze (1825-1874) menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik dari kehidupan. Protoplasma bukanlah hanya bagian struktur sel, tetapi juga merupakan bagian pentingsel sebagai tempat proses hidup terjadi. Berdasarkan hal ini muncullah teori sel yang menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan.

C.   Sel sebagai unit pertumbuhan makhluk hidup
Rudolph Virchow (1821-1902) berpendapat bahwa omnis cellula ex cellulae (semua sel berasal dari sel sebelumnya).

D.   Sel sebagai unit hereditas makhluk hidup
Ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong penemuan unit-unit penurunan sifat yang terdapat dalam nucleus, yaitu kromosom. Dalam kromosom terdapat gen yang merupakan unit pembawa sifat. Dengan penemuan ini muncullah teori bahwa sel merupakan unit hereditas makhluk hidup. Berikut penemuan-penemuan yang mendukung perkembangan teori sel. Robert Brown (1733-1858) Pada tahun 1820 merancang lensa yang dapat lebih focus untuk mengamati sel. Titik buram yang selalu ada pada sel telur, sel polen, sel dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh. Titik buram disebut sebagai nucleus.Felix. Durjadin (1835) beranggapan bahwa bagian penting sel adalah cairansel yang sekarang disebut protoplasma. Johanes Purkinye (1787-1869) orang pertama yang mengajukan istilah protoplasma untuk menamai bahan embrional sel telur.(Biologi 2004: Hal 2)

5.  STRUKTUR SEL
Selama tahun 1950an, ilmuwan mengembangkan konsep bahwa semua organisme dapat diklasifikasikan sebagai prokariota atau eukariota. Sel-sel dari semua prokariota dan eukariota memiliki dua fitur dasar: membran plasma dan sitoplasma. Namun, sel-sel prokariota lebih sederhana daripada eukariota. Sebagai contoh: sel prokariotik tidak memiliki nukleus, sementara sel-sel eukariotik memiliki inti. Sel prokariotik tidak mempunyai sel tubuh internal (organel), sedangkan sel eukariotik memiliki mereka. Contoh prokariota: bakteri dan cyanobacteria (sebelumnya dikenal sebagai ganggang biru-hijau). Contoh eukariota yang protozoa: jamur, tumbuhan, dan hewan.

A.  Prokariotik dan Eukariotik
Ada dua tipe dasar sel, sel prokariotik dan sel eukariotik. Perbedaan utama antara sel eukariotik dan prokariotik adalah bahwa sel-sel eukariotik memiliki inti. Inti adalah di mana sel-sel menyimpan DNA mereka, yang merupakan bahan genetik. Inti ini dikelilingi oleh membran. Sel prokariotik tidak memiliki inti. Sebaliknya, DNA mereka mengapung di sekitar di dalam sel.Organisme dengan sel prokariotik disebut prokariota. Semua prokariota adalah organisme bersel tunggal. Bakteri dan Archaea adalah satu-satunya prokariota. Organisme dengan sel eukariotik disebut eukariota. Hewan, tumbuhan, jamur, dan protista adalah eukariota. Semua organisme multiseluler adalah eukariota. Eukariota juga mungkin bersel tunggal. Kedua sel prokariotik dan eukariotik memiliki struktur yang sama. Semua sel memiliki membranplasma, ribosom, sitoplasma, dan DNA. Membran plasma, atau membran sel, adalah lapisanfosfolipid yang mengelilingi sel dan melindunginya dari lingkungan luar. Ribosom adalah non-terikat membran organel di mana protein dibuat, proses yang disebut sintesis protein.Sitoplasma adalah semua isi sel di dalam membran sel, tidak termasuk inti.

-       Sel Eukariotik

Sel eukariotik memiliki beberapa kromosom, terdiri dari DNA dan protein. Beberapa spesies eukariotik memiliki hanya beberapa kromosom, yang lain memiliki hampir 100 atau lebih. Kromosom ini dilindungi dalam inti. Selain inti, sel-sel eukariotik mencakup strukturmembran-terikat lain yang disebut organel. Organel memungkinkan sel eukariotik lebih khusus dari sel-sel prokariotik. Sel eukariotik mengandung inti dan berbagai kompartemen khusus lainnya dikelilingi oleh membran, disebut organel. Inti adalah di mana DNA (kromatin) disimpan.

sel eukariotik

-       Sel prokariotik

Sel prokariotik biasanya lebih kecil dan lebih sederhana daripada sel eukariotik. Mereka tidak memiliki inti atau organel membran-terikat lainnya. Pada sel prokariotik, DNA, atau bahan genetik, membentuk lingkaran besar tunggal yang melilit padadirinya sendiri. DNA ini terletak di bagian utama dari sel. Prokariota tidak memiliki inti. Sebaliknya, materi genetik mereka terletak di bagian utama dari sel.

sel prokariotik

-       Membran plasma

Semua prokariota dan sel eukariotik memiliki membran plasma. Membran plasma (juga dikenal sebagai membran sel) adalah permukaan sel terluar, yang memisahkan sel dari lingkungan eksternal. Membran plasma terutama terdiri dari protein dan lipid, terutama fosfolipid. Lipid terjadi dalam dua lapisan (bilayer). Protein tertanam dalam bilayer muncul melayang dalam lipid. Oleh karena membran ini disebut sebagai struktur mosaik cair. Dalam struktur mosaik cair, protein melaksanakan sebagian fungsi membran.

-       Sitoplasma dan organel

Semua prokariota dan sel eukariota juga memiliki sitoplasma (atau sitosol), zat semi cair yang membentuk dasar dari sel. Pada dasarnya, sitoplasma adalah bahan seperti gel tertutup oleh membran plasma. Dalam sitoplasma sel eukariot beberapa badan terikat membran yang disebut organel (“organ kecil”) yang menyediakan fungsi khusus dalam sel.
Salah satu contoh adalah organel retikulum endoplasma (ER). Retikulum endoplasma adalah serangkaian membran membentang di seluruh sitoplasma sel eukariotik.
Organel lainnya adalah badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi). Badan Golgi merupakan serangkaian kantung pipih, biasanya melengkung di tepi. Dalam tubuh Golgi, protein sel dan lipid diproses dan dikemas sebelum dikirim ke tujuan akhir mereka. Untuk mencapai fungsi ini, kantung terluar dari tubuh Golgi seringkali menonjol dan melepaskan diri untuk membentuk penurunan seperti vesikel yang dikenal sebagai vesikel sekretori.
Komponen dari sel eukariotik ideal

-       inti (nukleus)

Dalam inti adalah dua atau lebih organel padat disebut sebagai nukleoli (bentuk tunggal adalah nukleolus). Dalam nukleolus, submicroscopic partikel dikenal sebagai ribosome dirakit sebelum bagian mereka keluar dari inti ke sitoplasma.
Meskipun sel-sel prokariotik tidak memiliki nukleus, mereka memiliki DNA. DNA ada secara bebas dalam sitoplasma sebagai lingkaran tertutup. Tidak memiliki protein untuk mendukung dan tidak ada membran menutupinya. Bakteri biasanya memiliki kromosom melingkar tunggal dengan sekitar 4.000 gen.

-       Dinding sel

Dinding sel memberikan dukungan dan bantuan sel melawan tekanan mekanik, tetapi mereka tidak solid, sehingga bahan yang mampu melewati lebih mudah. Dinding sel bukan perangkat selektif, seperti membran plasma.

Sumber:
http://www.artikelbiologi.com/2012/08/sel-sebagai-unit-terkecil-kehidupan.html




PENGANTAR BIOPSIKOLOGI

1.   PENGERTIAN BIOPSIKOLOGI
Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Manusia pada dasarnya mewarisi sifat sifat fisik dari orang tuanya, atau juga kakek neneknya secara genetic.

2.   PENDEKATAN BIOPSIKOLOGI
Biopsikologi adalah cabang dari Ilmu Saraf yang berkaitan dengan segi biologis dar perilaku. Beberapa ahli menyebutnya dengan "psikobiologi" atau "perilaku biologis" atau "Behavioral Neuroscience" karena menitik beratkan pada pendekatan biologi dalam memahami psikologi. Jadi Psikologi Faal dalam perkembangan baru juga disebut dengan biopsikologi. SejakPsikologi lahir,pendekatan secara biopsikologi secara implisit sudah diungkapkan, namun secara eksplisit baru muncul pada karya D.O Hebb (1949), "Organization of Behavior". Dalam karyanya tersebut,Hebb mengemukakan teori yang komprehensif tentang fenomena psikologi yang berkaitan dengan persepsi, emosi, pikiran dan memori yang mungkin dikontrol melalui aktivitas otak. Teori tersebut merupakan salah satu dasar yang penting dalam menguraikan dan mengkonkritkan pembahasan tentang perilaku manusia yang kompleks dan kasat mata.
Biopsikologi memiliki kaitan yang erat dengan ilmu yang lain, diantaranya:
A.   Biological Psychiatry
membahas tentang biologi yang berkaitandengan penyimpangan psikiatris dan perlakuan (treatment )terhadap penyimpangan tersebut melalui manipulasi otak
B.   Developmental Neurobiology
Membahas tentang perubahan system saraf sejalan dengan kemasakan dan usia.
C.   Neuroanatomy
mempelajari tentang struktur atau anatomi sistem saraf
D.   Neurochemistry
mempelajari proses-proses kimiawi yang muncul akibat aktivitas saraf, terutama proses yang mendasari transmisi sinyal melalui sel-sel saraf
E.    Neuroendocrinology
mempelajari interaksi antara system saraf dengan kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon-hormon yang diproduksinya
F.    Neuroethology
mempelajari kaitan antara system saraf dan perilaku yang muncul dalam lingkungan alami hewan dan dalam lingkungan laboratorium yang dikontrol ketat
G.   Neuropathology
mempelajari penyimpangan sistem saraf
H.   Neuropharmacology
mempelajari efek obat-obatan pada sistem saraf, terutama yang mempengaruhi transmisi sel saraf  
I.      Neurophysiology
mempelajari respon sistem saraf, terutama yang terlibat dalam transmisi sinyal elektronik melalui sel-sel saraf dan antara sel-sel saraf


3.   KATAGORI BERPRILAKU DALAM BIOPSIKOLOGI

Dalam Ilmu Biopsikologi, ada pembagian tersendiri terhadap perilaku. Perilaku tersebut dikategorikan menjadi 4 bagian menurut (Tinbergen, 1951):
·         Fisiologi.
Kategori ini mengaitkan antara perilaku dengan aktivitas otak dan organ tubuh.
·         Ontogeni.
Penjelasan dari Ontogeni adalah bagaimana kita melihat adanya pengaruh gen, nutrisi, pengalaman, serta interaksi dalam bentuk perilaku.
·          Evolusi.
Kategori ini merekonstruksikan mengenai sejarah evolusi suatu struktur atau perilaku.
·          Fungsional.
 Apa yang dijelaskan dalam kategori ini adalah alasan mengapa struktur atau perilaku berevolusi.

4.    PERILAKU BIOLOGIS

-          Nature dan Nurture
melalui konsep nature (alami/keturunan) vs. nurture (hasil pengaruh lingkungan/belajar). Penelitian John B.Watson (bapak behaviorism) menunjukkan bahwa bayi-bayi keturunan penipu, perampok, pembunuh, dan pelacur dapat tumbuh tanpa sarna sekali menunjukkan perilaku yang mirip dengan orangtuanya apabila diasuh dalam lingkungan yang sarna sekali berbeda dengan lingkungan orangtuanya. Sebaliknya, anak seorang pengusaha yang pintar dan sukses dapat menjadi sangat bodoh dan tumbuh menjadi perampok apabila dibesarkan dalam lingkungan yang buruk. Berlawanan dengan pendapat di atas, para ahli Eropa yang menganut paham ethology menyatakan bahwa perilaku didasarkan pada instinctive behavioryaitu perilaku yang umumnya muncul pada spesies yang saran meskipun tidak ada kesempatan untuk mempelajari perilaku itu terlebih dahulu. Contohnya perilaku menghisap pada bayi. Meskipun pada perkembangannya perilaku instinktif ini kurang banyak dianut orang, tetapi kondisi inilah yang menandai perkembangan awal psikologi.


Sumber:

Comments