2PA04-TUGAS IV-KELOMPOK 5-Penelitian Psikologi dan Internet
A. Etika Penelitian Psikologi dengan Bantuan Internet
Etika Penelitian internet adalah
seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan penggunaan komputer.
Etika berasal dari 2 suku kata yaitu etika (bahasa Yunani: ethos)
adalah adat istiadat atau kebiasaan yang baik dalam individu, kelompok
maupun masyarakat dan komputer (bahasa Inggris: to compute) merupakan
alat yang digunakan untuk menghitung dan mengolah data. Jumlah interaksi
manusia dengan komputer yang terus meningkat dari waktu ke waktu
membuat etika komputer menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami
oleh masyarakat luas.
maka itu Dengan kemajuanya teknologi di
jaman sekarang seseorang bisa melakukan penelitian lebih mudah dengan
adanya “Internet” . Etika penelitian dengan bantuan internet berkaitan
dengan “benar” atau “salah” dalam melakukan penelitian. Seorang peneliti
dalam hal ini perlu memperhitungkan apakah penelitiannya layak atau tak
layak untuk dilakukan.
Dalam dunia elektronik pun khususnya
media internet kita memiliki hak dan tanggung jawab atas apa yang telah
kita publikasikan. Semua diatur dalam Pasal ITE. Berdasarkan Pasal 5
ayat (1) no. 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik
(Undang-undang ITE ) yang menyatakan bahwa informasi elektronik dan/atau
dokumen elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat
bukti hukum
yang sah.
Dalam perkembangan zaman sekrang
dunia maya sangat pamor untuk kalangan anak remaja, apalagi saling ada
nya komentar dalam suatu status yang mereka buat, terkadang dalam dunia
sosial tersebut menimbulkan suatu luapan emosi yang kita rasakan dan
langsung kita update kan di jaringan sosial, di karena kan jaringan
sosial merupakan suatu hal yang publik dan bisa di baca ke semua orang,
mungkin dari pihak lain tersingung sehingga adanya suatu perseteruan
antara pembuat status dan yang mengkomen status tersebut , hal
terbesebut merupakan pelanggaran jaringan social
sehingga adanya dari pihak jaringan
tersebut memberikan suatu fasilitas untuk memblokir orang yang mengkomen
atau menghapus suatu status tersebut , sehingga tidak muncul kembali
suatu percakapan yang tidak layak di lihat oleh penguna jaringan sosial
lain nya.
hal tersebut merupakan suatu contoh
pelangaran dalam jaringan sosial dan orang yang tadi melakukan suatu
perseturuan harus ada nya Etika dalam mengunakan Internet .
Adanya peraturan yang harus dilakukan dalam etika penelitian dalam Internet
- Menghormati martabat subjek penelitian : Penelitian yang dilakukan harus manjunjung tinggi martabat seseorang (subjek penelitian). Dalam melakukan penelitian, hak asasi subjek harus dihargai.
- Asas kemanfaatan : Penelitian yang dilakukan harus mepertimbangkan manfaat dan resiko yang mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada resiko/dampak negatif yang akan terjadi. Selain itu, penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus menjaga kesejahteraan manusia.
- Berkeadilan : Dalam melakukan penelitian, setiap orang diberlakukan sama berdasar moral, martabat, dan hak asasi manusia. Hak dan kewajiban peneliti maupun subjek juga harus seimbang.
- Informed consent : merupakan pernyataan kesediaan dari subjek penelitian untuk diambil datanya dan ikut serta dalam penelitian. Aspek utama informed consent yaitu informasi, komprehensif, dan volunterness. Dalam informed consent harus ada penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan. Baik mengenai tujuan penelitian, tatacara penelitian, manfaat yang akan diperoleh, resiko yang mungkin terjadi, dan adanya pilihan bahwa subjek penelitian dapat menarik diri kapan saja.
dan dalam Penelitian yang dilakukan harus
menghargai kebebasan individual untuk bertindak sebagai responden atau
subjek penelitian dalam melakukan survey di internet. Responden harus
dijamin dan dilindungi karena pengambilan data dalam penelitian akan
menyinggung ke arah hak asasi manusia. Meskipun suatu penelitian sangat
bermanfaat namun apabila melanggar etika penelitian maka penelitian
tersebut tidak boleh dilaksanakan.
Dalam melakukan sebuah penelitian
percobaan, terdapat etika dan aturan-aturan yang harus diperhatikan oleh
peneliti karena menyangkut kebebasan dan hak asasi subjek penelitian
- Norma Sopan-santun
Peneliti memperhatikan konvensi dan kebiasaan dalam tatanan di masyarakat.
Misal ketika kita mengambil data atau
informasi dari web orang lain, kita harus minta ijin terlebih dahulu
atau bisa juga dengan mencantumkan alamat halaman website.
- Norma Hukum
Pentingnya mencantumkan sumber yang jelas, sebab Bila terjadi pelanggaran maka Peneliti akan dikenakan sanksi.
- Norma Moral
Peneliti mempunyai itikad dan kesadaran
yang baik dan jujur dalam penelitian. Data yang di ambil harus objektif
tidak boleh di rekayasa
Beberapa alasan mengenai pentingnya etika dalam dunia internet adalah sebagai berikut:
a. Pengguna internet merupakan
orang-orang yang hidup dalam dunia yang tidak mengharuskan pernyataan
identitas asli dalam berinteraksi.
b. Bahwa pengguna internet berasal dari
berbagai negara yang mungkin memiliki budaya, bahasa dan adat istiadat
yang berbeda-beda.
c. Harus diperhatikan bahwa pengguna
internet akan selalu bertambah setiap saat dan memungkinkan masuknya
“penghuni” baru didunia maya tersebut.
B. Berbagai Hasil Penelitian dan Teknik Penelitian Online
- Komputer dan Internet Mengubah Ingatan Manusia
Komputer dan internet mengubah sifat
ingatan manusia, demikian kesimpulan penelitian yang dimuat di majalah
Science. Penelitian psikologi menunjukkan bahwa jika seseorang diajukan
pertanyaan-pertanyaan sulit, mereka akan memikirkan computer.
Ketika mereka mengetahui bahwa berbagai
fakta nantinya akan didapat lewat komputer maka ingatan mereka menjadi
tidak begitu baik karena mereka mengetahui dapat mengandalkan sumber
lain.
Para peneliti mengatakan internet
bertindak sebagai “ingatan transaktif”.Penulis laporan Betsy Sparrow
dari Universitas Columbia mengatakan ingatan transaktif “adalah ide
adanya sumber ingatan luar-tempat penyimpanan di pihak lain”.”Ada
ahli-ahli hal tertentu dan kita membiarkan mereka bertanggung jawab atas
informasi tersebut,” katanya.
Penulis lain laporan Daniel Wegner, yang
pertama kali mengusulkan konsep ingatan transaktif dalam bab sebuah buku
berjudul Ketergantungan Kognitif pada Hubungan Dekat, menemukan
pasangan yang sudah lama hidup bersama saling membantu saat mengingat
sesuatu.
“Saya berpikir internet menjadi sebuah bentuk ingatan transaktif dan saya ingin mengujinya,” kata Dr Sparrow.
Di mana, bukan apa Bagian pertama
pengkajian adalah menguji apakah peserta penelitian “langsung”
memikirkan komputer dan internet begitu diajukan pertanyaan sulit. Tim
menggunakan tes Stroop yang dimodifikasi.
Tes Stroop standar mengukur berapa lama
waktu yang diperlukan partisipan untuk membaca sebuah kata warna
sementara kata tersebut berbeda warna, misalnya kata “hijau” ditulis
dengan warna biru. Waktu reaksi meningkat ketika, bukannya kata warna,
para partisipan ditanyakan untuk membaca kata-kata tentang topik yang
kemungkinan sudah ada dalam pikiran. Dengan cara ini tim peneliti
menunjukkan bahwa, setelah diberikan topik dengan jawaban ya/tidak,
waktu reaksi terhadap istilah yang terkait dengan internet sangat lebih
lama. Ini adalah sebuah isyarat partisipan tidak mengetahui jawaban, dan
mereka sudah mempertimbangkan untuk menjawab dengan menggunakan
komputer.
Dalam percobaan lebih mendalam para
peserta penelitian diberikan serangkaian fakta. Setengahnya diminta
menyimpannya pada sejumlah folder di komputer, setengahnya diberitahu
bahwa fakta-fakta tersebut akan dihapus. Ketika diminta untuk mengingat
fakta tadi, kelompok yang mengetahui informasi tidak akan didapat lagi
menunjukkan kinerja yang sangat lebih baik dibandingkan kelompok yang
menyimpan fakta dalam berkas di komputer.
Tetapi kelompok yang mengharapkan
informasi tersebut akan didapat nantinya, sangat bagus ingatannya dalam
mengingat folder tempat penyimpanan informasi. ”Ini mengisyaratkan bahwa
dalam kaitan dengan berbagai hal yang bisa kita dapatkan di internet,
kita cenderung menempatkan ingatan online kita cenderung menyimpannya di
luar,” kata Dr Sparrow.
Dia mengatakan kecenderungan partisipan
untuk mengingat lokasi informasi, bukannya informasi itu sendiri,
merupakan isyarat orang semakin tidak bisa mengingat sesuatu, mereka
hanya mengatur penempatan informasi dalam jumlah besar agar nantinya
mudah didapat.
“Saya tidak menganggap Google membuat
kita bodoh, kita hanya mengubah cara mengingat. Jika kita bisa
mendapatkannya di internet meskipun sedang berjalan-jalan, maka
ketrampilan yang diperlukan, yang perlu diingat adalah ke mana harus
mendapatkan informasi. Sama seperti dalam kaitannya dengan
orang,ketrampilan yang diperlukan adalah mengingat siapa yang perlu
ditemui (untuk mengetahui hal tertentu),” katanya.
Bagian pertama pengkajian adalah menguji
apakah peserta penelitian “langsung” memikirkan komputer dan internet
begitu diajukan pertanyaan sulit. Tim menggunakan tes Stroop yang
dimodifikasi.
Tes Stroop standar mengukur berapa lama
waktu yang diperlukan partisipan untuk membaca sebuah kata warna
sementara kata tersebut berbeda warna, misalnya kata “hijau” ditulis
dengan warna biru. Waktu reaksi meningkat ketika, bukannya kata warna,
para partisipan ditanyakan untuk membaca kata-kata tentang topik yang
kemungkinan sudah ada dalam pikiran. Dengan cara ini tim peneliti
menunjukkan bahwa, setelah diberikan topik dengan jawaban ya/tidak,
waktu reaksi terhadap istilah yang terkait dengan internet sangat lebih
lama. Ini adalah sebuah isyarat partisipan tidak mengetahui jawaban, dan
mereka sudah mempertimbangkan untuk menjawab dengan menggunakan
komputer.
Dalam percobaan lebih mendalam para
peserta penelitian diberikan serangkaian fakta. Setengahnya diminta
menyimpannya pada sejumlah folder di komputer, setengahnya
diberitahu bahwa fakta-fakta tersebut akan dihapus. Ketika diminta untuk
mengingat fakta tadi, kelompok yang mengetahui informasi tidak akan
didapat lagi menunjukkan kinerja yang sangat lebih baik dibandingkan
kelompok yang menyimpan fakta dalam berkas di komputer.
Tetapi kelompok yang mengharapkan informasi tersebut akan didapat nantinya, sangat bagus ingatannya dalam mengingat folder tempat
penyimpanan informasi. “Ini mengisyaratkan bahwa dalam kaitan dengan
berbagai hal yang bisa kita dapatkan di internet, kita cenderung
menempatkan ingatan online kita cenderung menyimpannya di luar,” kata Dr
Sparrow.
Dia mengatakan kecenderungan partisipan
untuk mengingat lokasi informasi, bukannya informasi itu sendiri,
merupakan isyarat orang semakin tidak bisa mengingat sesuatu, mereka
hanya mengatur penempatan informasi dalam jumlah besar agar nantinya
mudah didapat.
“Saya tidak menganggap Google membuat
kita bodoh, kita hanya mengubah cara mengingat. Jika kita bisa
mendapatkannya di internet meskipun sedang berjalan-jalan, maka
ketrampilan yang diperlukan, yang perlu diingat adalah ke mana harus
mendapatkan informasi. Sama seperti dalam kaitannya dengan orang,
ketrampilan yang diperlukan adalah mengingat siapa yang perlu ditemui
(untuk mengetahui hal tertentu),” katanya.
- Efek Psikologis Facebook bagi Kesehatan Mental
Beberapa waktu lalu muncul laporan
mengenai tanda-tanda orang kecanduan Facebook atau situs jejaring sosial
lainnya, misalnya Anda mengubah status lebih dari dua kali sehari dan
rajin mengomentari perubahan status teman. Anda juga rajin membaca
profil teman lebih dari dua kali sehari meski ia tidak mengirimkan pesan
atau men-tag Anda di fotonya.
Laporan terbaru dari The Daily Mail
menyebutkan, kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook atau
MySpace juga bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk
mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara
kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat
nadi, dan merusak performa mental. Hal ini memang bertolak belakang
dengan tujuan dibentuknya situs-situs jejaring sosial, di mana pengguna
diiming-imingi untuk dapat menemukan teman-teman lama atau berkomentar
mengenai apa yang sedang terjadi pada rekan Anda saat ini.
Suatu hubungan mulai menjadi kering
ketika para individunya tak lagi menghadiri sosial gathering,
menghindari pertemuan dengan teman-teman atau keluarga, dan lebih
memilih berlama-lama menatap komputer (atau ponsel). Ketika akhirnya
berinteraksi dengan rekan-rekan, mereka menjadi gelisah karena
“berpisah” dari komputernya.
Si pengguna akhirnya tertarik ke dalam
dunia artifisial. Seseorang yang teman-teman utamanya adalah orang asing
yang baru ditemui di Facebook atau Friendster akan menemui kesulitan
dalam berkomunikasi secara face-to-face. Perilaku ini dapat meningkatkan
risiko kesehatan yang serius, seperti kanker, stroke, penyakit jantung,
dan dementia (kepikunan), demikian menurut Dr Aric Sigman dalam The
Biologist, jurnal yang dirilis oleh The Institute of Biology.
Pertemuan secara face-to-face memiliki
pengaruh pada tubuh yang tidak terlihat ketika mengirim e-mail. Level
hormon seperti oxytocin yang mendorong orang untuk berpelukan atau
saling berinteraksi berubah, tergantung dekat atau tidaknya para
pengguna. Beberapa gen, termasuk gen yang berhubungan dengan sistem
kekebalan dan respons terhadap stres, beraksi secara berbeda, tergantung
pada seberapa sering interaksi sosial yang dilakukan seseorang dengan
yang lain.
Menurutnya, media elektronik juga
menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan
dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh.
“Salah satu perubahan yang paling sering dilontarkan dalam kebiasaan
sehari-hari penduduk Inggris adalah pengurangan interaksi dengan sesama
mereka dalam jumlah menit per hari. Kurang dari dua dekade, jumlah orang
yang mengatakan bahwa tidak ada orang yang dapat diajak berdiskusi
mengenai masalah penting menjadi berlipat.”
Kerusakan fisik juga sangat mungkin
terjadi. Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama
berjam-jam setiap hari, Anda dapat mengalami cidera tekanan yang
berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi
pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja
komputer. Jika pada malam hari Anda masih sibuk mengomentari status
teman Anda, Anda juga kekurangan waktu tidur. Kehilangan waktu tidur
dalam waktu lama dapat menyebabkan kantuk berkepanjangan, sulit
berkonsentrasi, dan depresi dari sistem kekebalan. Seseorang yang
menghabiskan waktunya di depan komputer juga akan jarang berolahraga
sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang
lemah, bahkan obesitas.
Tidak heran jika Dr Sigman
mengkhawatirkan arah dari masalah ini. “Situs jejaring sosial seharusnya
dapat menjadi bumbu dari kehidupan sosial kita, namun yang kami temukan
sangat berbeda. Kenyataannya situs-situs tersebut tidak menjadi alat
yang dapat meningkatkan kualitas hidup, melainkan alat yang membuat kita
salah arah,” tegasnya.
Namun, bila aktivitas Facebook Anda masih
sekadar sign in, mengonfirmasi friend requests, lalu sign out,
tampaknya Anda tak perlu khawatir bakal terkena risiko kanker, stroke,
bahkan menderita pikun.
C. Teknik Penelitian Online
Internet merupakan salah satu agen yang
makin mempermudah penggandaan suatu karya cipta terutama yang dipasang
di internet. Berikut ini format pengutipan dan Teknik penelitian
sumber-sumber online :
- FTP (File Transfer Protocol)
Cara penulisan kutipan lewat File Transfer Protocol adalah sebagai berikut.
– Sertakan nama pengarang (jika ada)
dengan nama belakang terlebih dahulu; judul lengkap; tanggal dokumen;
protokol yang digunakan (dalam hal ini ftp) berikut alamatnya; tanggal
akses.
Contoh: Johnson-Eilola, Johndan.,
“Little Machines: Rearticulating Hypertext User.” 3 Dec. 1994,
ftp://ftp.daedalus.com/pub/CCCC95/johnson-eilola, (14 Aug 1996).
- HTTP (HyperText Transfer Protocol)
WWW Sites (World Wide Web). Cara penulisan kutipan lewat File HyperText Transfer Protocol adalah sebagai berikut.
– Sertakan nama pengarang (jika ada)
dengan nama belakang terlebih dahulu; judul lengkap dalam tanda petik;
tanggal dokumen; protokol yang digunakan (dalam hal ini http) berikut
alamat URL-nya; dan tanggal akses.
Contoh: Burka, Lauren P, “A Hypertext History of Multi-User Dimensions.”, MUD History. 1993,http://www.utopia.com/talent/ipb/muddex/essay, (2 Aug. 1996).
- Telnet Sites Telnet Sites (Sites and Files available via the telnet protocol).
Cara penulisan kutipan lewat telnet sites adalah sebagai berikut.
– Sertakan nama pengarang, dengan nama
belakang terlebih dahulu; judul karangan dalam tanda petik; nama situs
telnet dalam huruf italic; dan tanggal publikasi.
- Gopher
Untuk mengutip lewat situs gopher Anda dapat menuliskan kutipan sebagai berikut.
– Sertakan nama pengarang (jika ada)
dengan nama belakang terlebih dahulu; judul lengkap dalam tanda petik;
tanggal dokumen jika ada; protokol dokumen yang digunakan (dalam hal ini
gopher) berikut alamatnya; tanggal akses; dand direktori gopher
tersebut. Contoh: African National Congress; “Human Rights Update for
Week No. 10 from 5/3/96 to 11/3/97.”;
gopher://gopher.anc.org.za:70/00/hrc/1997/hrup97.10; (1 Jan. 1997).
- Email, Listerv, dan Newsgroup
Untuk mengutip lewat mailing list Anda dapat menuliskan kutipan sebagai berikut.
– Sertakan nama pengarang (jika ada) atau
alamat e-mail-nya; judul yang ada dalam Subject dalam tanda kutip;
tanggal pesan jika berbeda dengan tanggal akses; nama mailing list (jika
ada) dalam huruf italic; alamat milis atau protokol; tanggal akses
dalam tanda kurung.
Contoh: Crump, Eric, “Re: Preserving
Writing.”, Alliance for Computers and Writing, Listerv,
acwl@unicorn.acs.ttu.edu, (31 Mar. 1995).
- Publikasi Elektronik dan Database Online
Untuk mengutip lewat publikasi elektronik atau database online Anda dapat menuliskan kutipan sebagai berikut.
– Sertakan nama pengarang; judul artikel
dalam tanda kutip; judul publikasi software dalam huruf italic; versi
atau nomor edisi; nama database atau layanan online dalam huruf italic;
tanggal akses.
Contoh: Christopher, Warren, “Working to
Ensure a Secure and Comprehensive Peace in the Artikel Populer
IlmuKomputer.Com Copyright © 2008 IlmuKomputer.Com
- Software Program Microsoft dan Video Games Program, Software dan Video Game
Untuk mengutip lewat software atau program Anda dapat menuliskan kutipan sebagai berikut.
– Nama pengarang atau produsennya (jika
ada); judul program atau software dalam huruf italic; nomor versi (jika
ada dan belum dicantumkan dalam judul software); informasi terbitan
lainnya seperti tanggal (jika ada).
Contoh: ID Software, The Ultimate Doom, New York: GT Interactive Software,1995.
SUMBER :
NPM | Nama | Jobdesk | Link |
12514361 | Chintya Puspita Dewi | Edit blog | |
14514579 | Gita Amanda Aprilia | Mencari materi | |
14514769 | Hanita Azhari | Penyedia internet | |
15514776 | Karlina | Penyedia laptop | |
19514784 | Rohmatullah Oflanni | Konsumsi | |
1A514045 | Saras Wati | Mencari materi |
Postingan sudah bagus. Semoga informasinya bermanfaat. Terimakasih. Bunga Anggrit S (12514245)
ReplyDeletepostingannya sudah bagus dan informasi yang disampaikan sangant bermanfaat. terimakasih. Tika Lestari Parmana (1A514769)
ReplyDeletePosting yang sangat baik, materi yang disakikan lengkap, dan tampilan blog memudahkan pembaca untuk membaca.
ReplyDeleteOverall sudah bagus.
-I Gusti Bagus Wiradharma A (15514036)
Postingan sudah bagus dan juga bermanfaat. Terima kasih
ReplyDelete-Ary Fajar Mubarok (11514708)
materinya sudah sangat lengkap dan penulisannya sudah cukup baik. terimakasih
ReplyDelete-khadar ari permana (15514839)